Adapun Kunjungan SaveEnvironment ini dilakukan dalam rangka menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan bertajuk SaveEnvironment Project Kampung Iklim Mini Kampung Aur yang akan digelar pada 8 – 10 Agustus 2025.
Ketua SavEnvironment, Elvira menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi krisis iklim dan pendekatan yang digunakan adalah berbasis kearifan lokal serta pemanfaatan teknologi sederhana yang ramah lingkungan.
“Proyek ini sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, khususnya pada poin 3 (Kesehatan yang Baik), 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim),” jelas Elvira.
Elvira juga menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan mereka laksanakan selama tiga hari kedepan.
“SaveEnvironment Project Kampung Iklim Mini Kampung Aur mencakup program EcoGreen di hari pertama, pelatihan pembuatan ecoenzym di hari kedua, dan pembuatan vertical garden atau kebun vertikal di dinding rumah warga pada hari ketiga dan Selain itu tim juga merencanakan pembuatan meja dari sampah sebagai bagian dari edukasi daur ulang limbah rumah tangga,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan sebagian besar pengurus SaveEnvironment merupakan mahasiswa aktif dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU).
Dalam kegiatan ini mereka juga telah menjalin komunikasi dengan pihak kelurahan setempat agar program ini berkelanjutan dan tidak terbengkalai setelah kegiatan berakhir.
Menariknya, proyek ini telah mendapat dukungan pelatihan daring dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meski belum menerima bantuan fisik atau pendanaan langsung.
Menanggapi pemaparan tersebut, Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen menyambut baik dan memberikan apresiasi atas inisiatif SavEnvironment.
Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kampung Aur serta menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. (BR).
Print Halaman Ini
0 Komentar