Politisi PDI Perjuangan ini menyarankan agar Pemko Medan memborongkan pekerjaan pembersihan drainase di tiap kelurahan. Cara ini akan mengurangi banjir jika hujan turun dengan curah tinggi.
"Sistem seperti ini dulu dilalukan, karena penanganan banjir skala besar melibatkan pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS), Pemprov Sumut dan Pemko Medan. Persoalannya banjir juga menyangkut sungai yang melintasi Medan dan Deliserdang," kata Paul Simanjuntak, di DPRD Kota Medan, Senin (3/11/2025).
Dikatakannya, kini kelurahan juga banyak kebanjiran meski tidak dekat dengan sungai. Persoalan utama adalah drainase yang ada sudah tumpat oleh sampah, jika hujan deras air tidak bisa mengalir ke parit besar.
"Jika pengorekan drainase diborongkan ke kelurahan, kita yakin persoalan banjir bisa berkurang, "kata Paul.
Paul mengatakan, banjir besar hanya di kecamatan tertentu di mana sungai besar melintasi daerah tersebut. Padahal di banyak kelurahan, terjadinya banjir karena parit yang tumpat.
Dikatakannya, petugas P3SU (Petugas Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Umum) yang statusnya adalah pegawai P3K paruh waktu.Tapi personelnya hanya enam orang tiap kelurahan, sehingga tidak mampu melakukan pengorekan secara menyeluruh, karena jumlah drainase di tiap kelurahan cukup panjang.
Sambung, Paul jika Pemko Medan memborongkan pekerjaan pembersihan drainase, petugas P3SU tidak perlu dibubarkan tapi tetap diberdayakan untuk perawatan drainase. Dengan cara itu, banjir di tiap lingkungan akan teratasi. (BR).


Print Halaman Ini
0 Komentar