Pasar Murah Pemko Medan: Antara Harapan dan Realita

Medan, detik86news.com– Setiap tahun, menjelang hari besar keagamaan, masyarakat Kota Medan menaruh harapan besar pada program Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Program ini bertujuan membantu warga mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok. Namun, di balik manfaatnya, muncul berbagai tantangan, termasuk dugaan kecurangan yang berpotensi merugikan masyarakat.

Sejak dimulai pada 20 Februari 2025, Pasar Murah telah beroperasi di 151 kelurahan di 21 kecamatan Kota Medan. Warga berbondong-bondong mendatangi lokasi pasar dengan harapan mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih murah.

Namun, tidak semua berjalan sesuai ekspektasi. Beberapa warga mengaku menemukan harga yang tidak sesuai dengan daftar resmi yang telah ditetapkan Pemko Medan.

Harga Tak Sesuai, Warga Kecewa

Siti, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Medan Deli, awalnya senang dengan adanya program ini. Namun, ia kecewa setelah mengetahui harga yang ditawarkan di lapangan tidak sesuai dengan daftar resmi.

"Saya datang ke Pasar Murah karena katanya lebih murah. Tapi, pas saya tanya harga gula dan minyak, kok lebih mahal dari yang diumumkan? Ini membingungkan kami," ujarnya.

Keluhan serupa juga datang dari warga di lokasi lain. Mereka berharap Pasar Murah benar-benar menjadi solusi bagi masyarakat kecil, bukan sekadar program seremonial yang dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan pribadi.

DPRD Medan Bertindak, Dinas Perdagangan Akan Dipanggil

Menanggapi keluhan ini, Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Salomo TR Pardede, menegaskan bahwa pihaknya akan segera memanggil Dinas UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan serta menegakkan transparansi harga agar tidak ada pihak yang bermain curang.

"Tahun lalu, terbukti ada oknum yang menyalahgunakan program Pasar Murah, bahkan beberapa lurah diperiksa Inspektorat. Kami tidak ingin hal ini terulang. Oleh karena itu, kami akan memanggil OPD terkait untuk melakukan evaluasi," ujar Salomo.

DPRD Kota Medan juga berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa titik Pasar Murah guna memastikan harga yang ditetapkan benar-benar sesuai. Jika ditemukan adanya kecurangan oleh ASN atau pihak lain, pihaknya akan meminta Inspektorat turun tangan.

"Kami ingin memastikan Pasar Murah benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, bukan menjadi ajang mencari keuntungan bagi oknum tertentu. Jika ada yang bermain curang, kami akan tindak tegas," tegasnya.

Harapan Masyarakat: Transparansi dan Pengawasan Ketat

Program Pasar Murah seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok. Namun, agar manfaatnya benar-benar dirasakan, pengawasan ketat dan transparansi menjadi faktor utama yang harus diperhatikan.

Masyarakat berharap Pemko Medan bersama DPRD dan aparat terkait benar-benar serius dalam memastikan program ini berjalan sesuai tujuan. Warga juga diminta proaktif melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan di lapangan.

"Kami butuh pengawasan ketat agar tidak ada oknum yang bermain-main dengan harga. Jangan sampai Pasar Murah yang seharusnya membantu masyarakat kecil, malah menjadi ladang keuntungan bagi segelintir pihak," kata Rahmad, seorang pedagang di Pasar Medan Johor.

Dengan perhatian serius dari berbagai pihak, masyarakat berharap Pasar Murah tahun ini dapat berjalan lebih baik dan benar-benar menjadi solusi di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan.

Posting Komentar

0 Komentar