Medan, detik86news.com - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) soroti masalah ketersediaan pangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, serta strategi Pemko Medan dalam meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Juru bicara Fraksi PKS Datuk Iskandar Muda AMd, menyampaikan saat menyampaikan Pemandangan Umum Fraksi PKS pada rapat paripurna di gedung dewan, Senin (16/5/2025).
Disebutkan Datuk, sepanjang 2025 daya dukung pangan di Kota Medan akan terus mengalami defisit, bahkan mengalami divisi sampai tahun 2029.
"Angka kebutuhan pangan jauh lebih tinggi terhadap jumlah ketersediaan pangan saat ini," ujar politisi asal Dapil 3 Kota Medan tersebut.
Kondisi ini, katanya, mengartikan bahwa wilayah Kota Medan belum mampu swasembada pangan dan memberikan kehidupan yang layak bagi penduduknya.
FPKS mempertanyakan, apa langkah strategis Pemko Medan dalam menangani hal tersebut, mengingat Pemerintah Pusat sangat konsen dalam pemenuhan kebutuhan energi dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama Pemko Medan dapat memanfaatkan kondisi alam yang ada di Kota Medan," ungkapnya.
FPKS juga menyoroti proyeksi belanja APBD, terlihat kesenjangan yang cukup tinggi antara belanja untuk aparatur dengan belanja untuk program kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat.
"Belanja untuk aparatur masih relatif tinggi, sementara belanja program kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat proporsi peningkatannya relatif kecil. Bagaimana strategi Pemko Medan mengubah paradigma APBD yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat," tanyanya.
Kemudian, FPKS mempertanyakan strategi Pemko Medan dalam meningkatkan PAD dari Perusahaan Umum Daerah (PUD) pada RPJMD Kota Medan Tahun 2025-2029. (BR)
0 Komentar