![]() |
| Chaerul Anwar, wartawan senior. saat menjalani perawatan di RS Bunda Thamrin, |
MEDAN, detik86news.com - Kabar kurang baik datang dari dunia jurnalistik Sumatera Utara. Chaerul Anwar, wartawan senior yang telah lama berkiprah di medanbisnisdaily.com, kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan.
Pria kelahiran Belawan, 19 November 1969 itu, dikenal sebagai sosok tenang dan berdedikasi tinggi terhadap profesinya. Sejak bergabung dengan medanbisnisdaily.com pada tahun 2008, Chaerul selalu tampil konsisten dalam mengabarkan berbagai peristiwa, terutama yang berkaitan dengan isu sosial dan pemerintahan.
Menurut keterangan istrinya, Rabu (22/10/2025), Chaerul mengalami gejala serius sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit. “Mengalami muntah darah warna hitam dan buang air besar berwarna hitam,” ungkap sang istri dengan nada cemas.
Kendati demikian, semangat Chaerul untuk terus berkembang di dunia jurnalistik tidak pernah surut. Ia bahkan masih berkeinginan kuat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat Utama yang akan digelar dalam waktu dekat.
Rekan-rekan seprofesi mengenal Chaerul sebagai pribadi tekun dan pantang menyerah. Di tengah kondisi sakit, ia masih sempat menanyakan jadwal UKW kepada koleganya, seolah ingin memastikan cita-citanya untuk naik ke jenjang utama tetap berjalan.
Riwayat pendidikannya mencerminkan kesungguhan dalam menapaki karier. Chaerul merupakan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIK) Pembangunan tahun 1997, dan telah memiliki Sertifikasi Kompetensi Wartawan Tingkat Madya, sebuah pengakuan profesional yang ia raih melalui kerja keras.
Bagi rekan-rekan jurnalis, kabar sakitnya Chaerul menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga kesehatan di tengah padatnya aktivitas peliputan. Doa dan dukungan terus mengalir dari berbagai kalangan agar ia segera pulih dan dapat kembali beraktivitas seperti sediakala.
Kini, Chaerul Anwar masih menjalani perawatan intensif di RS Bunda Thamrin. Di balik ruang rawatnya, semangat untuk sembuh dan kembali menulis tetap menyala — sebagaimana dedikasinya selama ini dalam dunia pers yang ia cintai. ( Joni Barus Jahe)


Print Halaman Ini
0 Komentar