![]() |
| Foto : Grup UKWku yang mengirimkan file apk peretas WhatsApp. Rabu (19/11/2025) . |
Medan, detik86news.com– Peretasan WhatsApp kembali memakan korban. Kali ini seorang wartawan Pemko Medan JB mengalami kejadian tidak menyenangkan setelah nomor WhatsApp miliknya direbut hacker pada Senin (18/11/2025). Meski sempat panik, korban akhirnya berhasil mengambil alih kembali akunnya.
Peristiwa bermula pada Minggu malam. Korban menerima undangan grup “UKWku” melalui pesan WhatsApp yang disertai sebuah file APK. Mengira file tersebut terkait kegiatan jurnalistik, korban pun mengklik dan buka tanpa berpikir panjang. “Awalnya saya kira undangan resmi, jadi saya buka saja,” ujarnya.
Beberapa detik setelah file dibuka, muncul notifikasi yang meminta kode verifikasi WhatsApp. Korban melihat ada dua pilihan: tetap masuk atau batal. Ia mencoba memilih “tetap masuk”, namun aplikasi tidak merespons. “Tombolnya seperti error, tidak mau masuk,” katanya.
Merasa tidak ada perubahan, ia menekan pilihan “batal masuk”. Namun detik berikutnya, aplikasi WhatsApp di ponselnya mendadak hilang. Ia terlempar keluar dan akunnya berpindah ke perangkat yang dikendalikan peretas. “Tiba-tiba WhatsApp saya lenyap, seperti diambil orang,” tuturnya.
Tak lama kemudian, hacker mulai menjalankan aksinya. Penipu itu menghubungi seluruh kontak di WhatsApp korban dan meminjam uang sebesar Rp2 juta. Sejumlah kolega yang merasa janggal langsung menghubungi korban melalui nomor lain.
Merasa situasinya janggal, korban meminta bantuan rekannya, M. Ibrahim. Ia disarankan pergi ke gerai Samsung agar ponselnya bisa direset guna menghentikan pencurian data. “Daripada datanya disedot semua, reset saja dulu,” saran Ibrahim di Press Room DPRD Medan.
Di gerai Samsung, ponsel korban memang direset ulang. Namun setelah itu petugas gerai menyarankan agar ia menghubungi provider untuk melakukan backup nomor WhatsApp. Meski demikian, petugas mengatakan bahwa tidak ada teknologi yang tidak bisa diatasi. “Petugas bilang: semua bisa diambil kembali, asal langkahnya benar,” ungkap korban menirukan.
Petugas juga menyarankan agar seluruh rekan atau kontak WhatsApp korban membuka profil nomor tersebut, lalu menekan fitur ‘laporkan’ agar akun yang diambil alih hacker dapat diblokir oleh sistem WhatsApp. Namun begitu satu dua orang melaporkan, hacker tetap melanjutkan aksinya dan belum terblokir otomatis.
Tidak menyerah pada keadaan, korban mulai melakukan penelusuran mandiri. Ia mencari referensi di internet dan menemukan bahwa kehilangan akun bisa dilaporkan langsung ke WhatsApp melalui email resmi layanan dukungan.
Korban kemudian mengirim email ke alamat support@support.whatsapp.com dengan subjek: “Nomor WhatsApp saya +6281xxxxxxxx hilang/dicuri, mohon menonaktifkan akun saya.” Dalam email tersebut ia menjelaskan bahwa akunnya diretas dan meminta agar WhatsApp menonaktifkannya.
Beberapa waktu kemudian, korban menerima balasan dari pihak WhatsApp yang menyatakan bahwa nomor tersebut sudah dinonaktifkan untuk alasan keamanan. Ia diminta melakukan pendaftaran ulang jika masih ingin menggunakan akun yang sama.
Dengan langkah itu, jalan kembali terbuka. Setelah menunggu sekitar satu jam, korban mencoba login kembali dengan nomor yang sama. Sistem WhatsApp akhirnya mengizinkan dan nomor tersebut kembali ke tangan pemilik sah.
“Begitu dapat balasan dari WhatsApp, lega sekali. Akun saya akhirnya bisa balik,” ujarnya.
Setelah masuk kembali, korban segera mengaktifkan fitur keamanan ganda, seperti two-step verification dan email pemulihan. Ia juga meminta semua kontak mengabaikan pesan pinjaman uang dari nomor sebelumnya.
Dari kejadian itu, korban menarik kesimpulan penting: berhati-hati terhadap pesan mencurigakan, terutama yang berisi file APK atau permintaan verifikasi mendadak. “Jangan biarkan nomor WA dicuri dan dimanfaatkan maling. Segera blokir ke WhatsApp kalau terjadi apa-apa,” pesannya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di era digital, kejahatan tidak hanya terjadi di jalanan, tetapi juga mengintai lewat layar ponsel. Selama kita bekerja, ada saja pihak yang memantau dan mencari celah untuk mengerjai.( RB).


Print Halaman Ini
0 Komentar