Detik86News.com, Medan| Sebanyak 95 Kepala Sekolah yang terdiri dari 50 Kepala Sekolah UPT SD Negeri Medan dan 45 Kepala Sekolah UPT SMP Negeri Medan mengikuti sosialisasi program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Hotel JW Marriot, Selasa (20/8/24).
Sosialisasi yang digelar OJK Sumut dalam rangka Peringatan Hari Indonesia Menabung ini dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Asisten Ekbang, Agus Suriyono. Selain itu hadir juga Kepala OJK Sumut, Khairul Mutaqqin, Dirut Bank Sumut Babay Parid Wazdi dan Kadis Pendidikan Benny Sinomba Siregar diwakili Kabid SMP Disdikbud Andy Yudistira serta narasumber dari OJK dan lembaga Keuangan.
Dikatakan Asisten Ekbang dalam membacakan sambutan Bobby Nasution, Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) pertama kali diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2020. Menurutnya berdasarkan data OJK pada akhir tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7%, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1%.
"Capaian itu lebih tinggi sebesar 0,7 poin persentase dari target yang ditetapkan untuk tahun 2023 yakni sebesar 88%", kata Agus Suriyono.
Asisten Ekbang menilai kehadiran para Kepala Sekolah dan Guru SD serta SMP sederajat di Kota Medan sangat berarti bagi upaya kita bersama membangun generasi muda yang cerdas finansial.
" Program KEJAR ini dirancang untuk memberikan akses ke layanan keuangan formal bagi seluruh pelajar di Kota Medan, sebuah langkah penting untuk menanamkan kebiasaan menabung sejak dini. Untuk itu melalui Kepala Sekolah kita dorong untuk mensosialisasikan program KEJAR ini", ujar Agus Suriyono.
Dijelaskan Agus dari data OJK saat ini, ada 57,05 juta pelajar yang sudah memiliki rekening bank dengan produk tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) atau sekitar 80% dari total jumlah pelajar di Indonesia. Dimana pada Kuartal I/2024, nilai tabungannya mencapai Rp32,84 triliun. Capaian ini berkat program KEJAR yang membanggakan, namun kita tidak boleh berpuas diri.
"Masih banyak tantangan yang harus kita hadapi untuk memastikan bahwa seluruh pelajar, khususnya di Kota Medan, memiliki akses ke layanan keuangan yang memadai", jelas Agus.
Menurut Agus Suriyono ,menabung bukan hanya tentang menyimpan uang di bank, tetapi juga bisa dilakukan melalui berbagai instrumen keuangan seperti reksa dana, saham, emas, dana pensiun, dan asuransi.
"Dengan inovasi saat ini di dunia perbankan, anak-anak muda, milenial dan Gen-Z sangat bisa menjadi investor muda yang bermanfaat untuk diri mereka, tapi juga mendukung kemandirian pembiayaan pembangunan nasional", ucap Agus.
Dengan terus diperluasnya sosialisasi program KEJAR, Agus Suriyono berharap dapat mendorong upaya Pemko Medan dan kita semua agar anak-anak tidak terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal hingga judi online (judol) yang persentasenya masih tinggi.
"Kita sama-sama memberantas yang seperti itu, dari edukasi sejak dini.
Selain itu, kita dapat mencetak generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global, serta memperkuat literasi keuangan di Kota Medan", sebut Agus sembari melalui program ini kita juga dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sebelumnya Kepala OJK Sumut Khairul Mutaqqin, sosialisasi ini digelar sekaligus dengan Peringatan Hari Indonesia Menabung yang jatuh tepat pada tanggal 20 Agustus. Tentunya melalui sosialisasi ini kita berharap para kepala sekolah dapat menginformasikan program ini kepada para pelajar.
"Kepala Sekolah merupakan perpanjangan tangan kami (OJK) untuk memberikan informasi literasi keuangan kepada pelajar. Artinya untuk mengajak generasi kita gemar menabung adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama, untuk itu mari kita sampaikan program ini kepada mereka", jelas Kepala OJK Sumut.
Selanjutnya Kepala OJK Sumut bersama Asisten Ekbang dan Dirut Bank Sumut secara simbolis memberikan buku tabungan simpanan pelajar kepada perwakilan pelajar SD dan pelajar SMP. Kemudian pertemuan ini diisi paparan narasumber. (ER)
0 Komentar