“Ini langkah yang tepat, kita harus belajar dari musibah banjir besar pada 27 November 2025. BPBD Medan perlu diperkuat, baik kualitas SDM, penambahan peralatan, hingga kesiapsiagaan di wilayah. Mitigasi banjir harus berjalan komprehensif sampai ke tingkat kecamatan, kelurahan, bahkan lingkungan,” ujar Afandi, Sabtu (6/12/2025).
Afandi menilai banjir besar yang terjadi mengungkap terbatasnya personel BPBD dalam menjangkau seluruh wilayah terdampak. “Medan punya 21 kecamatan 151 kelurahan dan 2001 lingkungan. Jelas perlu penambahan personel dan unit layanan,” tegasnya.
Tak hanya kerugian fisik, Afandi menyoroti dampak psikologis yang dialami warga usai banjir. Menurutnya, banyak warga mengalami trauma setiap kali hujan turun, yang dapat mengganggu ketenangan dan kesehatan mental mereka. “Warga yang terdampak banjir mengalami traumatik. Kalau hujan turun sedikit saja, mereka cemas. Ini sangat mengganggu psikologis masyarakat. Karena itu kami berharap Pemko Medan, dalam hal ini Wali Kota Rico Waas, juga menyiapkan layanan konseling psikologis bagi warga yang terdampak,” jelasnya.(BR).


Print Halaman Ini
0 Komentar